Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanious Luqmanoid Luqmanite Luqmaknight Luqmaniax Luqmagnum Luqious Luckid Luqoid Luqite Luqiax Luqcyber Luqcyborg Luqmanoid: Februari 2011

Senin, 14 Februari 2011

ROKET NASA





Selengkapnya...

Memantau Hutan Indonesia dari Udara

Pemanasan suhu global akibat akumulasi gas rumah kaca, terutama karbon, telah menyebabkan perubahan iklim dan melelehnya es di kutub. Upaya pemantauan dilakukan dengan melihat potensi sumber peredamnya—hutan—dengan teknologi penginderaan jauh, menggunakan satelit dan pesawat terbang.
Indonesia, negeri berhutan tropis terluas kedua di dunia, menjadi incaran banyak negara maju. Dengan potensi sumber daya alam itu, wilayah di khatulistiwa ini menjadi tumpuan dunia untuk menahan dan mereduksi emisi karbon—penyebab pemanasan suhu global.
Namun, seberapa luas kawasan hutan di Indonesia hingga kini belum diketahui pasti karena sebagian besar wilayah di negeri kepulauan ini, terutama Kalimantan, kerap tertutup awan hasil penguapan perairan di sekitarnya.
Indonesia tentu berkepentingan dengan kelestarian sumber daya hutannya karena gas karbon dioksida (CO2) yang teremisi dari wilayahnya terus meningkat. Kenaikannya diproyeksikan dari 1,72 gigaton (Gt) pada tahun 2000 menjadi 2.95 Gt pada 202O, dan bakal menanjak lagi jadi 3,6 Gt t ahun 2030.
Kenaikan ini akan terjadi bila tak ada upaya menekan pelepasan gas karbon dan mengelola sumber karbon, terutama di sektor kehutanan.
Bagi Indonesia, kenaikan emisi karbon dalam kurun waktu lama jelas mengkhawatirkan. Naiknya kandungan karbon—sebagai perangkap panas dari matahari di lingkungan atmosfer— menyebabkan suhu bumi meningkat. Dampaknya antara lain mencairnya es di kutub akan menambah volume air laut hingga menaikkan permukaan laut.
Karena itu, negara pulau dan kepulauan, termasuk Indonesia, bakal terkena dampak signifikan dari proses tersebut, yaitu berkurangnya daratan di kawasan pesisir karena kenaikan permukaan laut.
Dengan program terpadu untuk melestarikan hutan, Indonesia berpotensi mengurangi emisi CO hingga 2.3 Gt pada tahun 2030 atau 4,5 persen dari yang diperlukan di tingkat global. Reduksinya bisa mencapai 50 persen atau 1,16 Gt.
Lalu dengan melestarikan dan merehabilitasi kawasan gambut pengurangan karbon bisa mencapai 0,60 Gt (26 persen). Karena lahan gambut dan hutan merupakan sumber terbesar emisi CO2 di Indonesia, yaitu mencapai 45 persen.
Observasi bumi
Upaya itu tentu memerlukan penguasaan teknologi observasi bumi dan pembangunan jejaringnya. Untuk memantau perubahan tutupan lahan, Indonesia memanfaatkan citra satelit Landsat milik Amerika Serikat.
Namun, itu tidak cukup karena satelit optik ini tidak dapat melihat daerah yang tertutup awan. Karena itu, Indonesia diwakili Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggandeng JAXA Jepang yang memiliki satelit ALOS (Advanced Land Observation Satellite) Palsar. Dengan sensor Radar (Radio Detection and Ranging) pada satelit yang diluncurkan tahun 2004 itu, daerah yang tertutup awan dapat terpantau.
Pada tahun ini Lapan juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Antariksa Inggris (United Kingdom Space Agency/UKSA). Penandatanganan kerja sama dilakukan 1 Februari oleh Kepala LAPAN Adi Sadewo Salatun dan Chief Executive UKSA David Williams.
Kerja sama tersebut tidak sebatas memanfaatkan citra satelit Inggris, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan peneliti Lapan dalam pembuatan satelit Radar pada orbit ekuatorial. ”Ini merupakan terobosan karena selama ini satelit Radar hanya beredar di orbit polar,” kata Adi. Ia mengharapkan terjadi transfer teknologi pembuatan satelit Radar.
Satelit orbit ekuatorial ini memiliki resolusi tinggi, yaitu hingga 3 meter, dan melintas wilayah Indonesia setiap 45 menit. Pengaplikasiannya ditujukan untuk mendukung program REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) dan mitigasi perubahan iklim, kata Bambang Tedja Sumantri, Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lapan.
Observasi bumi dengan Satelit Radar antara lain juga untuk memantau ketahanan pangan melalui pemantauan kawasan penanaman padi.
Dalam kerja sama itu, UKSA akan membantu Indonesia untuk memantau hutan dan lahan dengan menyediakan data satelit, keahlian, dan infrastruktur terkait. Dengan memantau kawasan hutan secara efektif dan akurat yang dibantu jaringan internasional, Indonesia diharapkan mampu membuktikan kepada dunia untuk memenuhi pengurangan emisi karbon melalui pemantauan kondisi permukaan bumi di wilayahnya.
Perubahan iklim dapat berdampak besar bagi berbagai sektor kehidupan manusia. Karena itu, negara-negara maju melakukan berbagai langkah adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim, dengan menggandeng negara berkembang.
Kerja sama ini akan memberi efek bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini terkait dengan program Lapan di bidang pengembangan satelit. Menurut Deputi Bidang Penginderaan Jauh Nur Hidayat, belum banyak pakar yang menguasai interpretasi data citra satelit Radar.
Selain kerja sama dengan Inggris dalam pembangunan satelit Radar yang diproyeksikan peluncurannya tahun 2014, kata Bambang, Lapan juga memiliki kemampuan membangun satelit mikro, yaitu satelit Lapan-Tubsat. Awal Februari ini, tepat empat tahun satelit ini beroperasi di atas wilayah Indonesia.
Lapan kini mengembangkan tiga satelit eksperimental, yaitu Lapan-Orari dan Lapan A2 (disebut dengan Twin-Sat), serta Lapan-IPB. Satelit tersebut menurut rencana akan diluncurkan pada tahun 2014.
Pemanfaatan data SAR untuk orbit khatulistiwa ini memungkinkan terjalinnya kolaborasi dengan negara tropis lain, seperti Brasil dan Kongo, yang memiliki kawasan hutan yang luas serta untuk pemantauan ketahanan pangan dan kelautan.
”Sebagai wilayah yang memiliki hutan tropis terluas, banyak negara menaruh perhatian pada potensi hutan Indonesia untuk meredam perubahan iklim. SAR memungkinkan hal tersebut,” kata Bambang.
Penggunaan satelit Radar untuk memantau kawasan tropis pernah dirintis Indonesia bersama Belanda dengan menggelar program Tropical Earth Resource Satellite tahun 1982. Namun, rencana tersebut tidak berlanjut karena dinilai belum layak pada masa itu.
Pemantauan hutan dengan sensor Radar juga dilakukan Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) di Sumatera. Survei udara dengan pesawat terbang dilakukan di areal 300.000 kilometer persegi.

sumber : kompas Selengkapnya...

Asteroid Sebesar Mobil Dekati Bumi


KOMPAS.com — Sebuah asteroid berukuran sebesar mobil akan melayang mendekati Bumi hari ini. Demikian prediksi tim peneliti Asteroid Watch Program NASA yang dilaporkan lewat situs Space.com. Nama asteroid tersebut adalah 2011 CA7.
Diameter asteroid itu diperkirakan sekitar 3 meter. Menurut para ilmuwan, asteroid itu akan melintas pada jarak 103.480 kilometer (km) dari Bumi. Asteroid akan berada di titik terdekat dengan Bumi pada pukul 14.25 EST atau 02.25 WIB nanti. Sayangnya, ukuran asteroid terlalu kecil sehingga tak bisa dilihat.
2011 CA7 adalah asteroid kedua yang melintas di dekat Bumi selama lima hari terakhir. Pada 4 Februari, asteroid 2011 CQ1 yang berukuran 1,3 meter melintas pada jarak 5.471 km dari Bumi.
Tim NASA mengatakan, 2011 CA7 dan 2011 CQ1 tak berpotensi menghantam Bumi. Ukuran kedua asteroid tersebut terlalu kecil sehingga akan terbakar di atmosfer. Dalam akun Twitter-mereka, tim peneliti NASA menulis, "Diprediksi bahwa asteroid kecil setiap hari melintasi area antara Bumi dan Bulan. Akan tetapi, ukurannya kecil sehingga tak bisa dilihat."
Hingga kini NASA terus mengamati asteroid-asteroid yang mendekati Bumi. Observasi dilakukan untuk mengetahui asteroid yang berpotensi menghantam Bumi dan menimbulkan bencana. Asteroid, bersama komet dan beberapa benda langit di dekat Bumi, disebut Near-Earth Object. Asteroid yang berpotensi menabrak Bumi adalah yang melayang di dekat Bumi dan berukuran lebih dari 150 meter.

Selengkapnya...

Beasiswa Fulbright dari AS Dibuka Lagi


DEPOK, KOMPAS.com - Program beasiswa Fulbright dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang digelontorkan melalui The American Indonesian Exchange Foundation (Aminef) Indonesia kembali dibuka untuk periode 2011/2012. Batas waktu pendaftarannya sampai 30 April 2011, sementara perkuliahan baru akan dimulai pada 2012 mendatang.
Demikian dipaparkan oleh Senior Advisor The American Indonesian Exchange Foundation (Aminef) Indonesia, Antje M Harsono, kepada peserta presentasi Aminef di seminar beasiswa Fulbright di "UI Career & Scholarship Expo XI" di Balairung UI, Kampus UI, Depok, Kamis (10/2/2011).
"Tahun lalu ada 120 beasiswa yang diberikan untuk mahasiswa Indonesia untuk seluruh jenjang studi. Tahun ini bisa lebih atau sama, tetapi jumlah alokasi beasiswa untuk PhD lebih banyak, bisa sekitar 40-an," papar Antje.
Ia mengungkapkan, pengalokasian itu disebabkan karena sampai saat ini Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusia di bidang pengajaran atau dosen yang bergelar S-3. Hal tersebut, lanjut Antje, dijadikan pertimbangan oleh pemerintah AS sebagai pemberi beasiswa yang bekerjasama dengan Direktorat Ketenagaan-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan Nasional.
Adapun seperti biasanya, beasiswa Fulbright-Dikti Scholarship Programs 2011 ini ditawarkan kepada masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di jenjang S-2, S-3, riset dan penelitian, serta studi nongelar.
Selengkapnya...

Kepler Si Pencari Mirip Bumi Diluncurkan

FLORIDA, JUMAT — NASA meluncurkan sebuah teleskop perintis, Jumat (6/3), untuk menyelidiki sebuah sudut Galaksi Bima Sakti dengan harapan menemukan kemungkinan keberadaan planet-planet seperti Bumi.

Teleskop yang dinamai Kepler ini melesak menuju langit bertabur bintang dibawa oleh roket tak berawak Delta yang diluncurkan pada pukul 10.49, Jumat malam waktu AS (Sabtu siang WIB) dari Pangkalan Angkatan Udara AS di Tanjung Canaveral, Florida.

"Sebegitu jauh, meskipun kami telah menemukan lebih dari 300 planet (di luar tata surya), kami tak menemukan satu pun yang sama dengan Bumi," kata pejabat NASA urusan sains antariksa, Ed Weiler.

Kepler, diambil dari nama astronom abad ke-17 Johannes Kepler, dirancang untuk menemukan planet sejenis Bumi. Begitu berada di posisi mengekor Bumi dalam mengitari Matahari, Kepler akan bergerak menuju satu sudut langit di antara konstelasi Cygnus dan Lyra yang diisi oleh lebih dari 4 juta bintang.

Para ilmuwan berencana untuk mencermati observasi Kepler terhadap lebih dari 100.000 target dengan harapan menangkap percikan cahaya kecil dari planet-planet yang lewat. "Mencoba mendeteksi planet-planet seukuran Jupiter di depan bintang-bintang adalah seperti mencoba mengukur efek nyamuk terbang terhadap lampu sorot kendaraan. Menemukan planet-planet seukuran Bumi itu seperti mencoba mendeteksi kutu yang sangat kecil," kata Jim Fanson, manajer proyek Kepler. Di samping sulit dilakukan, pengukuran planet juga akan menyita banyak waktu.

Sebuah planet seukuran Bumi yang jaraknya sama dengan Bumi ke Matahari, hanya akan dilihat Kepler sekali setahun. Para ilmuwan menyatakan bahwa mereka akan menangkap tiga transit untuk memverifikasi keberadaan satu dunia seukuran Bumi.

NASA berharap menindaklanjuti misi Kepler yang menelan biaya 591 juta dollar AS itu dengan satu generasi baru teleskop berkemampuan tinggi dalam mencitrakan planet-planet seukuran Bumi dan menganalisis atmosfernya guna menemukan unsur gas yang mengindikasikan adanya kehidupan.

"Saya kira kami akan benar-benar terkejut jika Kepler tidak menemukan satu pun planet mirip Bumi. Saya kira kita akan menemukan banyak sekali planet seukuran Bumi," kata astronom Alan Boss yang bekerja untuk Carnegie Institution, Washington. Selengkapnya...

Android Kini Platform "Smartphone" Terbesar di Dunia

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Hasil survei terbaru yang dilakukan Canalys menunjukkan bahwa Android berhasil melampaui Symbian sebagai platform smartphone terbesar di dunia. Distribusi produk smartphone berbasis Android selama kuartal IV-2010 mencapai 33,3 juta unit dan menempatkannya sebagai pemegang pangsa pasar terbesar 32,9 persen.
Symbian kini harus puas menempati peringkat kedua dengan pangsa pasar 30,6 persen. Jumlah smartphone Symbian yang terdistribusi masih di bawah Android, yakni hanya 31 juta unit.
Menyusul Android dan Symbian berturut-turut iOS dari Apple, BlackBerry dari RIM, dan Windows Phone 7 dari Microsoft. iOS meraih pangsa pasar 16,2 persen dengan 16,2 juta unit smartphone. BlackBerry meraih pangsa pasar 14,4 persen dengan 14,6 juta unit smartphone. Microsoft meraih pangsa pasar 3,1 persen dengan 3,1 juta unit smartphone. Sisanya, 2,9 persen pangsa pasar dibagi 3 juta unit smartphone dengan berbagai platform yang lain.
"Distribusi smartphone berbasis Android mengalami lonjakan tujuh kali lipat ke 33 juta unit di seluruh dunia karena didorong penjualan yang tinggi di berbagai vendor handset, seperti Samsung dari Korea dan HTC Corp Taiwan," kata analis Canalys dalam laporannya, Senin (31/1/2011). Pada kuartal IV-2009, Android memang baru mencatat pangsa pasar 8,7 persen dengan 4,7 juta unit smartphone.
Dari survei tersebut diketahui bahwa jumlah distribusi smartphone selama kuartal IV-2010 mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah smartphone yang didistribusikan mencapai 101,1 juta unit dibandingkan 53,7 juta unit pada kuartal IV-2009.
Meski semua platform mengalami kenaikan jumlah distribusi handset, hanya Android yang mencatat kenaikan pangsa pasar. Symbian sebelumnya di urutan pertama dengan pangsa pasar 44,4 persen, disusul iOS BlackBerry 20 persen, iPhone OS 16,3 persen, Android 8,7 persen, Windows 7,2 persen, dan lainnya 3,4 persen.
Selengkapnya...

Ponsel "PlayStation" Keluaran Sony Ericsson




BARCELONA, KOMPAS.com - Meski sudah dipamerkan berkali-kali di berbagai acara, Sony Ericsson akhirnya baru secara resmi meluncurkan "ponsel PlayStation" pertamanya, Minggu (13/2/2011) jelang pameran akbar Mobile World Congress (MWC) 2011. Smartphone yang diberi nama Xperia Play tersebut akan dirilis pertama kali di AS dengan menggandeng Verizon Wireless mulai Maret 2011.
Sering disebut ponsel PlayStation karena Xperia Play memang hadir dengan fitur-fitur PlayStation dan membawa nama PlayStation Certified. Bentuknya sliding dengan slide bagian bawah merupakan navigasi untuk bermain game dengan tombol-tombol mirip joystic Play Station, D pad, empat tombol kontrol, dua touchpad, dan dua tombol lainnya.
Ukuran layarnya 4 inci dan multitouch didukung sistem operasi Android 2.3 atau Gingerbread. Di bagian belakang terdapat kamera 5 megapiksel. Sistem komputasinya menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 1GHz dan dilengkapi prosesor grafis Adreno sehingga sanggup menampilkan video game dengan 60 frame per detik.
Memang dirancang utamanya sebagai ponsel game, Sony Ericsson telah menyiapkan sekitar 50 game untuk dimainkan lewat ponsel tersebut. Antara lain Need for Speed, Sims 3, FIFA 10, Guitar Hero, Assassin's Creed, dan Splinter Cell. Sejumlah pengembang video game juga telah berkomitmen mendukungnya seperti Digital Chocolate, EA Mobile, Gameloft, Glu Mobile, Namco Bandai, dan PopCap. Game-game yang dibuat tidak hanya bisa dimainkan sendiri, namun juga multiplayer, dan online terhubung ke layanan online PlayStation One.
Selain memamerkan Xperia Play, Sony Ericsson juga membawa tiga produk lainnya di ajang kali ini. Masing-masing smartphone Xperia Arc, Xperia Nero, dan Xperia Pro. Ketiganya didesain untuk target pengguna berbeda, namun telah didukung fitur-fitur unggulan yang selama ini dipakai di perangkat elektronika Sony seperti Bravia Engine mobile, sensor Exmor R mobile, HDvideo, dan HDMI. Semuanya menggunakan platform teranyar Android 2.3 atau Gingerbread. Selengkapnya...

UGM Menutup Jalur Mandiri

KOMPAS.com — Universitas Gadjah Mada menjawab isu komersialisasi kampus dengan menutup seleksi mahasiswa baru jalur mandiri. Mulai Juni 2011, UGM akan menerapkan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 100 persen. Caranya, dengan ujian tulis dan jalur undangan SNMPTN.
Ini tentu kabar baik bagi calon mahasiswa karena kesempatan masuk perguruan tinggi dengan biaya murah semakin besar. Kebijakan itu merespons Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah. Isi pasal 3 peraturan menteri itu berbunyi, ”Perguruan tinggi dalam penjaringan penerimaan mahasiswa baru wajib menerima paling sedikit 60% mahasiswa baru pada setiap program studi melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional”.
Perubahan pola penerimaan mahasiswa baru ini diharapkan tak mengubah kualitas calon mahasiswa baru UGM. Pihak universitas tetap ingin menyaring bibit-bibit terbaik untuk mengikuti aktivitas perkuliahan yang diselenggarakan. Oleh karena itu, UGM melibatkan timnya dalam pembuatan soal ujian SNMPTN.
”Para mahasiswa mampu memiliki IPK tinggi karena melalui proses seleksi yang baik. Dalam proses ini, soal-soal yang diujikan harus berbobot. Oleh sebab itu, pada seleksi mahasiswa baru tahun 2011, soal-soal yang dikembangkan UGM akan diintegrasikan dalam ujian tulis SNMPTN,” kata Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, MEng, PhD.
Dengan mengintegrasikan diri dalam penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN, UGM berharap calon mahasiswa yang lolos tes memiliki kualitas baik. Namun, hal ini juga menjadi kekhawatiran calon mahasiswa baru.
Di luar akademik
Ada yang beranggapan, ujian SNMPTN akan sulit. Apalagi calon mahasiswa yang tak terlalu unggul dalam akademik, tetapi berprestasi di bidang seni dan olahraga akan kesulitan memasuki perkuliahan di UGM.
”Penjaringan mahasiswa baru UGM 100 persen melalui pola SNMPTN, yang terdiri atas ujian tulis SNMPTN dan undangan. Yang telanjur mendaftar ujian tulis dan penelusuran bibit unggul UM UGM tak perlu khawatir karena akan diintegrasikan dalam ujian tulis SNMPTN dan SNMPTN jalur undangan,” kata Direktur Administrasi Akademik UGM Dr Budi Prasetyo Widyobroto, DEA, DESS.
Sebanyak 7.888 calon mahasiswa baru telah mendaftar seleksi masuk UGM melalui jalur penelusuran bibit unggul dan ujian tulis UGM serta 1.680-an orang mengajukan pendaftaran lewat Penjaringan Bibit Unggul. Mereka akan diintegrasikan dalam ujian tulis SNMPTN dan SNMPTN jalur undangan. Mereka melalui proses verifikasi lebih dulu pada 27 Maret 2011.
SNMPTN jalur undangan merupakan seleksi Penjaringan Bibit Unggul. Jalur ini terdiri dari Penjaringan Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penjaringan Bibit Unggul Beasiswa Berprestasi (PBUBB), Penjaringan Bibit Unggul Olahraga Seni (PBOS), dan Penjaringan Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD). Jadi, calon mahasiswa dengan prestasi nonakademik tak perlu berkecil hati karena masih ada kesempatan untuk merasakan suasana perkuliahan di UGM.
”Penjaringan Bibit Unggul Swadana termasuk penerimaan melalui jalur ini. Tentang syarat dan prosedur, sama seperti Penjaringan Bibit Unggul, meski berprestasi tetap disyaratkan masuk ranking 25 persen terbaik di kelasnya,” lanjut Budi Prasetyo.
Isu komersialisasi kampus yang merebak belakangan ini di UGM seakan terjawab meski tentu belum menyeluruh. Pendidikan jenjang perguruan tinggi seharusnya tak tertutup hanya untuk kaum kelas menengah-atas, tetapi harus juga dapat dirasakan sampai ke akar rumput.
Akan tetapi, tak hanya proses seleksi yang harus dibenahi. Biaya perkuliahan pun semestinya tak memberatkan mahasiswa.
UGM tampaknya memantapkan diri sebagai universitas negeri yang punya tanggung jawab menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan mengusung pemerataan akses pendidikan. Selengkapnya...

SNMPTN Undangan Dinilai Menguntungkan

JAKARTA, KOMPAS.com — Bentuk penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri undangan diharapkan bisa mempermudah siswa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi negeri pilihannya. Namun, hanya siswa berprestasi yang bisa memenuhi kriteria mendaftar jalur ini.
Demikian diungkapkan guru bimbingan konseling (BK) SMAN RSBI 12 Jakarta Utara, Dwi Daryani, kepada Kompas.com, Senin (14/2/2011). Ia mengatakan, sejauh ini bentuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri jalur undangan untuk 2011 (SNMPTN undangan 2011) dinilai masih menguntungkan, baik bagi sekolah maupun siswa dan orangtua murid.
"Untuk orangtua tentu menguntungkan karena kalau dulu, yaitu saat masih dengan jalur mandiri, ada biaya yang dikeluarkan. Sementara ini kan sudah keseluruhan dibayar," ujar Dwi.
Dari segi akademis, besarnya porsi jalur undangan pun menguntungkan siswa, terutama untuk siswa yang prestasinya selalu baik di sekolah. Dengan kuota rata-rata 60 persen, jalur ini akhirnya yang paling diminati siswa ketimbang jalur SNMPTN tulis.
"Memang banyak yang pilih jalur undangan, tetapi kan diseleksi sekolah dulu. Kita juga lihat sendiri, IPB saja berikan kuota 70 persen, UI 65 persen. Artinya, kesempatan jalur undangan lebih besar untuk dipilih siswa sesuai prestasinya," papar Dwi.
Ia mengatakan, untuk bisa ikut jalur undangan itu, siswa harus selalu masuk dalam peringkat kelas yang dihitung sejak semester lima. Untuk itu, kata Dwi, saat ini pihaknya sedang melakukan tahap memasukkan data siswa.
"Nanti siswa dilacak prestasinya, mulai dari semester satu. Hanya yang masuk sampai 30 besar di kelas yang boleh ikut jalur undangan," tambah Dwi.
Seperti diketahui, SNMPTN jalur undangan yang tadinya hanya untuk SMA/MA/SMK/MAK berakreditasi A dan B kini juga terbuka untuk sekolah berakreditasi C. Namun, kuota siswa yang boleh mendaftar lewat jalur undangan ditentukan berdasarkan akreditasi sekolah.
Adapun semua siswa di sekolah dengan akreditasi A jenis kelas akselerasi bisa mengikuti SNMPTN jalur undangan. Sekolah terakreditasi A dengan jenis kelas RSBI/unggulan bisa mengirimkan 75 persen siswa terbaik di sekolah tersebut. Selengkapnya...